Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah metamorfosa Kerajaan Mataram di tanah Kartasura. Sejarah mencatat, terdapat peristiwa “Boyong Kedhaton” yang terjadi pada 1742, dimana Sri Susuhan Pakubuwana II memindahkan Keraton Kartasura ke Desa Sala yang dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kemudian berdiri di atas sebuah desa bernama Desa Sala yang dibeli oleh Sri Susuhan Pakubuwana II untuk melahirkan konsepsi baru dari entitas Kasunanan Mataram dan resmi ditempati pada 1743.

Ada sebuah doa yang diselipkan dari nama Surakarta, dalam bahasa Jawa “Sura” berarti berani dan “Karta” memiliki arti makmur. Harapannya, Surakarta bisa menjadi tempat bagi orang-orang yang berani dalam memperjuangkan kebaikan serta kemakmuran sesama. Pembangunan istana Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pun erat kaitannya dengan konsepsi Jawa “Kiblat Papat, Kalima Pancer”. Artinya, manusia sebagai ‘makhluk’ tidak akan pernah lepas dari alam semesta sebagai ‘pemilik’ yang hadir dalam 4 penjuru mata angin.

Megahnya istana Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga beriringan dengan kuatnya ruh kesenian serta budaya yang ada di dalamnya. Tak hanya identik dengan batik serta pewayangannya, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga menyajikan banyak budaya Jawa gaya Surakarta dalam aneka tari-tarian. Pada tahun 1893, di bawah kepemimpinan Sri Susuhan Pakubuwana X, Surakarta memiliki wajah baru dengan kemajuan pesat dalam seni,budaya, hingga ekonomi.

Terjadi sebuah transisi signifikan dari wilayah yang dulunya berbentuk kerajaan, menjadi sebuah perkotaan yang lebih modern di eranya. Pada masa keemasan tersebut, Sri Susuhan Pakubuwana X membentuk identitas Surakarta sebagai kota budaya dan seni yang masih lestari hingga saat ini.

Dalam perjalanan The Gateway of Java Kaping 5, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat membuka gerbang untuk siapapun yang ingin mendalami akar-akar seni yang ada di Solo dengan segala pesonanya.

Unduh booklet The Gateway of Java Kaping 5 dan dapatkan itinerary lengkap untuk menjelajahi 4 entitas budaya dan seni dari Yogyakarta hingga Surakarta.